Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan

Sejarah dan Arti Kiasan Badge Kwarda Sumsel

Editor : M. Fajri Hidayah

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Threads
X

KWARDASUMSEL.ID – Lambang (badge) Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Selatan adalah karya Kak S. Soetarto Amidjojo pada tanggal 31 Desember 1963 yang telah disempurnakan pada tanggal 8 Januari 1986 sebagai badge Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan.

Berdasarkan pada surat keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan nomor: 125/OA/KD/1986 tentang Badge Kwartir Daerah Gerakan Sumatera Selatan ditandatangani pada tanggal 11 maret 1986 oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan Kak Brigadir Jenderal Polisi Drs. Soenjoto.

Arti Kiasan Benda-Benda Lambang

  • Gunung dan atau Bukit
    Mengkiaskan kemegahan, kejayaan, kepribadian luhur, bahwa dalam sejarahnya Sumatera Selatan disebut juga bumi kedatuan Sriwijaya sebagai suatu Bangsa dan Negara merdeka dan berdaulat pertama bagı Tanah Air Indonesia.

  • Jembatan “Ampera” (Amanat Penderitaan Rakyat)
    Melintang di atas sungai Musi yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir kota Palembang. Mengkiaskan bahwa kemerdekaan itu adalah hak azazı manusia dan kemerdekaan adalah jembatan untuk mencapai/mewujudkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, kecerdasan, keamanan dan ketenangan serta kejayaannegara dan bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,

    Jembatan Ampera merupakan amanat penderitaan rakyat, setelah diperjuangkan oleh pahlawan-pahlawan nasional putra bangsa umumnya, Sultan Mahmud Badaruddın II pahlawan nasional pada khususnya dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah, dilanjutkan perjuangan perintis kemerdekaan, pejuang pendobrak tahun 1945 yang berhasil menegakkan kembali kemerdekaan.

    Selanjutnya perjuangan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya masyarakat bangsa seluruhnya, perjuangan inı untuk diterus-lanjutkan oleh generasi-generası berikutnya.

  • Sembilan Aliran Sungai atau disebut Batang Hari Sembilan
    Sungan batang hari sembilan yang berada dalam wilayah Sumatera Selatan mengalir dari uluan daerah pedalaman ke sungai Musi dan akhirnya ke laut dalam wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.

    Lambang ini mengkiaskan, banyak anak suku, bahasa, senı budaya dan adat istiadat dalam wilayah daerah Sumatera Selatan, namun tetap dalam satu kesatuan dan persatuan Sumatera selatan khususnya dengan mottonya “Bersatu Teguh”, Indonesia umumnya dengan mottonya “Bhinneka Tunggal Ika”.

  • Uluan/pedalaman wilayah daerah
    Yakni desa-dusun tempat (lokası) mata air Sungai Batang Hari Sembilan itu adalah “Desa sumber kemakmuran Kota/Negara”, Justru itu desa -dusun perlu diamankan, dikuasai dan dibangun.


    • Tunas Kelapa (cikal)
      Mengkiaskan lambang Gerakan Pramuka.

    • Tiga buah api
      Tiga bauh api
       yang berbentuk tulisan Allah dibawah cikal, mengkiaskan bahwa setiap manusia insan harus dan wajib “Taqwa” pada Tuhan Yang Maha Esa. Juga tiga buah api itu melambangkan “Tri Satya”  janji Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pembina Pramuka.

    • Sepuluh buah lidah api
      Melambangkan “Dasa Darma Pramuka”, ketentuan-ketentuan moral Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pembina Pramuka.

    • Dua menara jembatan Ampera
      Mengkiaskan/melambangkan “Dwi Satya” janji Pramuka Siaga.

    • Dua bagian lidah api dari sepuluh lidah api
      Mengkiaskan/melambangkan “Dwi Darma” Pramuka, ketentuan-ketentuan moral Pramuka Siaga.

    Arti Keseluruhan Lambang

    Bentuk dan isi tanda pengenal/lambang yang menjadi Badge Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan ini mencerminkan segala sesuatu yang terdapat di Sumatera Selatan yang mengandung arti makna selaras dengan azas tujuan Gerakan Pramuka di Indonesia.


    Terkandung pula harapan yang mendalam agar jiwa-semangat juang kepahlawanan kepemimpinan dan cita-cita perjuangan nasional yang pelaksanaannya didasari dengan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dituntun-Nya.

    Manusia insan beragama, sejak masa kedatuan Sriwijaya, perjuang heroik para pahlawan nasional, khususnya Sultan Mahmud Badaruddin II dilanjutkan oleh generası selanjutnya.


    Para Pejuang Angkatan 45 serta pejuang Orde Baru mengisi kemerdekaan yang telah diperoleh kembali ini, akan dihayati, diresapkan secara mendalam dan akan diteruskan oleh setiap Anggota Gerakan Pramuka di Sumatera Selatan khususnya, oleh dan dalam Negara Bangsa Indonesia umumnya.

    Sebagaimana dimaksudkan dengan Tunas Kelapa atau “Cikal” lambang Gerakan Pramuka yang berarti bahwa Pramuka adalah penduduk asli dan dapat hidup dimanapun dia berada serta kehidupannya berguna bagi masyarakat.

    Gerakan Pramuka yang merupakan salah satu wadah pendidikan, pembinaan dan pengembangan generası muda sejak berumur 7 tahun sampai dengan 25 tahun telah ditempa menjadi kader Pancasila, kader pembangunan dan kader nasional.


    Gerakan Pramuka sebagai salah satu potensi vital pembangunan, dengan kesungguhan hati, daya karya dan penuh rasa tanggung jawab bakti dan pengabdian untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

    Lambang Badge Kwarda Sumsel dapat diunduh disini


    Buletin

    Buletin Kwarda Sumsel 2023

    Berita Terbaru