KWARDASUMSEL.ID – Suasana penuh energi mewarnai halaman Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan pada Minggu, (24/08/2025).
Puluhan anggota Pramuka dari golongan Penggalang, Penegak, hingga Pandega berkumpul mengikuti Talkshow Hari Pramuka yang digelar secara meriah.
Tidak hanya berlangsung secara tatap muka, kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui akun Instagram @kwarda_sumsel dan @dkd_sumsel, serta kanal YouTube Pramuka Sumsel, sehingga dapat diikuti oleh anggota Pramuka dari seluruh Sumatera Selatan.


Program ini digagas oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kwarda Sumsel bersama Dewan Kerja Daerah (DKD) Sumsel sebagai ruang berbagi ilmu, inspirasi, sekaligus motivasi bagi generasi muda.
Talkshow terbagi dalam dua sesi utama dengan menghadirkan narasumber berkompeten, dikemas secara santai namun sarat makna, sehingga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus memperkaya wawasan kepramukaan.
Sesi 1 – LifeLeaders Design Thinking bersama Kak Debi Farisa, S.Pd.
Pada sesi pertama, Kak Debi Farisa, S.Pd., Andalan Kwarda Sumsel, membawakan materi LifeLeaders Design Thinking.
Ia menjelaskan bagaimana pramuka dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif dan solutif melalui tahapan empati, merumuskan masalah, melahirkan ide, membuat prototipe, hingga menguji solusi.


“Pramuka harus hadir sebagai problem solver di tengah masyarakat. Dengan Design Thinking, kita belajar melahirkan ide-ide inovatif yang bermanfaat. Inilah bekal penting agar pramuka mampu menjadi agen perubahan,” tegasnya.
Sesi ini dipandu oleh Rizka Aprilia yang menghadirkan suasana interaktif, sehingga peserta luring maupun daring lebih mudah memahami bahwa pramuka dituntut adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sesi 2 – Refleksi Hari Pramuka bersama H. Hasanuddin, S.Pd., M.Si.
Sesi kedua menghadirkan Sekretaris Kwarda Sumsel, H. Hasanuddin, S.Pd., M.Si., yang memberikan refleksi mendalam tentang makna Hari Pramuka ke-63.
“Hari Pramuka adalah momentum untuk meneguhkan jati diri kita. Pramuka harus tetap berpegang pada Tri Satya dan Dasa Darma, tetapi juga berani berinovasi. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci agar pramuka tetap relevan dalam membangun bangsa,” ungkapnya.


Beliau juga menegaskan bahwa pramuka adalah miniatur Indonesia. “Kita berasal dari latar belakang berbeda, namun dipersatukan oleh semangat pengabdian. Mari jadikan pramuka sebagai ruang lahirnya pemimpin masa depan,” tambahnya.
Sesi ini dipandu oleh Kak Syafril Fitrah Jaya, yang membuat suasana diskusi semakin hangat dan reflektif.



Setelah dua sesi penuh inspirasi, kegiatan ditutup dengan makan bersama. Suasana akrab ini menegaskan nilai kekeluargaan yang menjadi ciri khas pramuka.
Dengan dukungan Pusdatin Kwarda Sumsel dan Dewan Kerja Daerah Sumatera Selatan, Talkshow Hari Pramuka ke-63 menjadi bukti nyata bahwa pramuka selalu relevan: kokoh dalam nilai, kreatif dalam berkarya, dan solid dalam kolaborasi demi membangun ketahanan bangsa.
***
Pewarta : mfh
Photografer : roy








