Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan

PALEMBANG — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan bekerjasama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan selenggarakan Webinar Kepramukaan bertemakan “Mengurai Miskonsepsi Pramuka Dalam Kurikulum Merdeka”. Kegiatan webinar ini diselenggarakan dalam rangka diterbitkannya Permendikbudristek RI Nomor 12 Tahun 2024 yang dilaksanakan pada hari Rabu (17/04/2024).

Ketua Pelaksana Webinar Kepramukaan Kak Diana Yulianty, S.Pd., M.Pd. melaporkan bahwa webinar melalui platform Zoom Meeting ini diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta mulai dari tenaga pendidik, guru, pembina Pramuka, pelatih pembina Pramuka dan pemerhati pendidik dari berbagai daerah di Sumatera Selatan.


Sebelum dibuka secara resmi, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan Kak Drs. H. Riza Fahlevi, MM. memberikan sambutan dan arahan pada kegiatan ini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan Dra. Ohorella Erma, M.Ikom. atas bantuan dan kerjasama yang baik pada pelaksanaan webinar kepramukaan ini, beliau juga menyampaikan semoga dapat menghasilkan solusi dan persamaan persepsi dalam menyikapi Permendikbudristek RI Nomor 12 Tahun 2024.

“Saya berharap dalam kesempatan yang baik ini, semua pertanyaan dan miskonsepsi yang kerap diperdebatan dapat terjawab, minimal adanya kesamaan persepsi dan solusi dari apa yang terjadi sehingga Gerakan Pramuka kedepan tetap menjadi gerakan pendidikan utama yang unggul dan beradap” pungkasnya.

Selanjutnya, webinar dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan Dra. Ohorella Erma, M.Ikom. Selepas pembukaan, kegiatan webinar dipandu oleh kak Nizarwati, M.Pd selaku moderator dalam webinar tersebut.

Webinar Kepramukaan Mengurai Miskonsepsi Pramuka Dalam Kurikulum Merdeka menghadirkan dua Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Narasumber pertama yaitu Kak Bastudin, S.Pd., M.Si dari Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam webinar tersebut, Kak Bastudin menyampaikan tujuan dari materi yang akan disampaikan beliau adalah tentang identifikasi miskonsepsi pramuka dalam kurikulum merdeka, memperkuat pemahaman peserta mengapa kurikulum perlu berubah dan apa itu kurikulum merdeka serta memahami peran kurikulum merdeka dan gerakan kepramukaan dalam pendidikan nasional.

“Kita semua ketahui bahwa Gerakan Pramuka bersifat mandiri, sukarela dan nonpolitis penjelasan ini terdapat pada pasal 20 ayat 1 tentang Sifat Gerakan Pramuka (UU No.12 Tahun 2010),” kata Kak Bas.

Narasumber kedua yaitu Kak H. Hasan Basri, S.Pd., M.Si, dari Pengurus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Pusdiklatda) Sumatera Selatan, yang juga merupakan Pelatih Kwarda Sumsel.


Dalam webinar tersebut, beliau menyampaikan materi tentang Kepramukaan sebagai Pendidikan Karakter Bagi Kaum Muda dengan tujuan untuk mengetahui kurikulum pembelajaran kegiatan kepramukaan, menerapkan pembinaan disatuan pendidikan/pangkalan bahwa, kepramukaan merupakan pendidikan karakter dan melaksanakan kegiatan pembinaan di satuan pendidikan/pangkalan dengan menerapkan kurikulum kepramukaan (SKU dan SKK).

“Banyak nya problematika bagi seorang pembina yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman karena seorang pembina membutuhkan tim yang solid untuk menjadikan peserta didik yang unggul” tegasnya.

Tak hanya penyampaian materi, dalam webinar ini juga dilanjutkan dengan sesi diskusi-tanya jawab dan terlihat banyak peserta yang antusias mengangkat tangan untuk bertanya kepada kedua Narasumber.

(mfh)